Indonesia: Petani Banjarnegara Keluhkan Impor Kentang yang Bikin Harga Anjlok
Banjarnegara, Gatra.com – Petani kentang di Dataran Tinggi Dieng (DTD), Banjarnegara, Jawa Tengah mengeluhkan harga kentang yang anjlok dalam kurun waktu setahun terakhir ini. Diduga, kentang impor menyebabkan harga tak pernah membaik.
Seorang petani di Desa Sumberejo Kecamatan Batur, Muntaha, mengatakan bahwa saat ini harga kentang hanya Rp7.500 per kilogram. Dengan harga sebegitu rendah, petani pun merugi.
Dia menjelaskan, bertambah tahun, biaya produksi pertanian semakin tinggi. Beberapa yang naik antara lain biaya tenaga kerja, pupuk, dan obat-obatan.
“Belum mampu menutup biaya produksi yang terus naik,” katanya, Sabtu (26/1).
Baca Juga: Alasan Mentan Beri Bibit Kentang Meski Sayuran Adalah Penyebab Sedimentasi Citarum
Menurut dia, petani baru bisa menutup modal dengan sedikit keuntungan jika harga kentang berada di kisaran harga Rp9.000 per kilogram. Di bawah itu, petani merugi.
"Setahun ini harga kentang di bawah standar," ujarnya.
Dia pun yakin, harga kentang jatuh bukan lantaran hasil panenan melimpah. Pasalnya, hanya ada beberapa wilayah di Indonesia yang bisa ditanami kentang dengan hasil optimal.
Baca Juga: Mendag: Ada Yang ’Nakal’ Dengan Impor Kentang
Dieng, kata dia, adalah penghasil kentang terbesar di Indonesia. Di luar itu, ada Pegunungan Tengger, Bromo, dan Pangalengan, Bogor.
Tapi, produksi kentang di dua daerah ini tak semelimpah kentang Dieng. Bahkan, kentang Dieng diakui merupakan kentang terbaik di Indonesia.
Karenanya, ia yakin penurunan harga kentang disebabkan oleh impor kentang. Kentang impor itu membanjiri pasaran dan menyebabkan kentang lokal terdesak.
“Penurunan harga kemungkinan karena ada impor itu,” ungkapnya.
Muntaha mengungkapkan, sebenarnya, bukan kali ini saja petani kentang di Dieng menderita. Tahun 2016 lalu, petani juga sempat mengalami rugi besar akibat anjloknya harga kentang.
Menurut Muntaha, saat itu, ratusan petani Dieng menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPR dan Kementerian Perdagangan. Mereka menuntut agar pemerintah menghentikan impor sayur, utamanya kentang yang sangat merugikan petani.
Fuente: https://www.gatra.com/rubrik/ekonomi/384299-Petani-Banjarnegara-Keluhkan-Impor-Kentang-yang-Bikin-Harga-Anjlok