Martes 1 de Julio de 2025
El portal de la papa en Argentina
0%Variación precio
puestos MCBA
  • Cielos despejadosBalcarceBuenos Aires, Argentina
    -3° -
  • Cielos despejadosVilla DoloresCórdoba, Argentina
    -2° - 10°
  • Cielos despejadosRosarioSanta Fe, Argentina
    -3° -
  • Intervalos nubososEstacion UspallataMendoza, Argentina
    -2° - 10°
  • Cielos despejadosCandelariaSan Luis, Argentina
    -2° - 11°
  • Intervalos nubososChoele ChoelRío Negro, Argentina
    -3° -
  • Cielos despejadosSan Miguel de Tuc.Tucumán, Argentina
    -1° - 12°
Ampliar
 Buscador de Noticias
Asia 27/01/2017

Indonesia: Waduh, 55 persen biaya produksi petani kentang habis untuk pembibitan

Peningkatan mutu benih lokal sangat diperlukan untuk menghindari ketergantungan akan impor benih.

Merdeka.com, Jawa Tengah - Rendahnya produktivitas penangkaran bibit membuat biaya pembibitan kentang menjadi momok bagi petani. Bahkan biaya pembelian bibit mencapai 55 persen dari total biaya produksi.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustridan Bioteknologi BPPT, Eniya Listiyani Dewi mengatakan mahalnya harga bibit, karena sulitnya mendapatkan lahan bersih dari penyakit tular tanah untuk produksi benih. Padahal perkiraan biaya penggunaan bibit kentang di beberapa negara berkembang mencapai 55 persen dari total biaya produksi usaha tani kentang.

Sementara itu, kebutuhan benih kentang rata-rata per tahun sebanyak 108 ribu ton untuk area budidaya kentang seluas 72.000 hektare, sedangkan ketersediaan benih kentang bersertifikat nasional saat ini baru mencapai 15 persen sehingga masih terbuka untuk memenuhi kebutuhan bibit kentang dalam negeri.

"Pengadaan benih kentang cukup tinggi, sehingga petani terkadang memilih menyisihkan sebagian hasil panen untuk benih musim tanam berikutnya. Hal ini menyebabkan rendahnya produksi kentang," kata dia di Wonosobo, seperti dikutip dari Antara, kemarin.

Budidaya tanaman kentang di Indonesia saat ini, lanjut dia, masih menggunakan benih yang berasal dari sisa kentang konsumsi, calon benih dipilih berdasarkan ukuran umbi dengan kisaran 30-60 gram per umbi. Oleh karena itu, katanya peningkatan mutu benih lokal sangat diperlukan untuk menghindari ketergantungan akan impor benih.

"Permasalahan mendasar pada pengembangan produksi benih kentang di Indonesia ini karena rendahnya produktivitas penangkaran di petani, karena teknologi perbenihan belum dikuasai, meningkatnya harga sarana produksi, terutama pestisida dan maraknya pestisida palsu dan keterbatasan lahan yang memenuhi persyaratan sertifikasi untuk penangkaran benih," tandas dia.

Fuente: http://jateng.merdeka.com/pertanian/waduh-55-persen-biaya-produksi-petani-kentang-habis-untuk-pembibitan-1701219.html


Te puede interesar