Sábado 2 de Agosto de 2025
El portal de la papa en Argentina
0%Variación precio
puestos MCBA
  • Cielos nubosos con lluvias débilesBalcarceBuenos Aires, Argentina
    - 18°
  • Intervalos nubososVilla DoloresCórdoba, Argentina
    - 21°
  • Intervalos nubososRosarioSanta Fe, Argentina
    10° - 20°
  • Cielos nubososEstacion UspallataMendoza, Argentina
    - 11°
  • Intervalos nubososCandelariaSan Luis, Argentina
    - 22°
  • Cielos nubososChoele ChoelRío Negro, Argentina
    - 15°
  • Intervalos nubososSan Miguel de Tuc.Tucumán, Argentina
    - 23°
Ampliar
 Buscador de Noticias
Asia 04/04/2016

Indonesia: Inilah yang Membuat Produksi Kentang Dieng Melorot

Salah seorang petani di Dieng berujar selama 30 tahun petani Dieng mengeksplorasi lahan tanpa kaidah konservasi.

BANJARNEGARA, JITNEWS.COM – Laju penurunan produksi kentang dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah diprediksi akan terus merosot seiring makin kritisnya lahan akibat pemakaian pupik kimia secara berlebihan. Kabul Suwoto petani kentang di daerah tersebut mengatakan kemerosotan produksi kentang terjadi bukan tanpa sebab, dengan ketus ia berujar tanah Dieng makin kritis akibat perilaku petaninya sendiri.

“Ini cacing emas. Hama ini sekarang susah diberantas karena sudah kebal obat kimia. Kalau cacing sudah bertelur banyak diakar kentang begitu, tinggal nunggu puso saja. Semuanya akibat pengolahan lahan yang salah dan penggunaan pupuk kimia berlebih,” ujar sarjana pertanian lulusan Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.

Kabul menambahkan selama 30 tahun petani Dieng mengeksplorasi lahan tanpa kaidah konservasi, lahan pertanian kini hampir tak memiliki top soil atau lapisan tanah atas. Lanjut Kabul, petani biasanya menggunakan pupuk kimia sebanyak 12 kuintal. Begitu juga pestisida,di 1 hektar lahan kentang normalnya dubutuhkan 75-100 liter pestisida. Namun petani memakai hingga 300 liter pestisida.

“Tak perlu seorang profesor, orang awam saja sudah bisa melihat bahwa pertanian kentang di Dieng selama 30 tahun serampangan,” ujar Kabul.

Hal serupa juga dikatakan Syukroni, ia menuturkan saat ini produksi kentang maksimal hanya 12 ton per hektar. Padahal hingga akhir tahun 1990 an produksi masih mencapai 25-30 ton per hektar.

“Dulu dikenal namanya haji kentang, karena petani bisa naik haji hanya bermodalkan tanaman kentang. Sekarang istilah itu tinggal sejarah,” tutur Syukroni.

Data pemkab Wonosobo menyebutkan, 7.758 hektar dari total sekitar 10.000 hektar lahan di dataran tinggi Dieng kritis. Ini meliputi 4.000 hektar di Kabupaten Wonosobo dan 3.758 hektar di Kabupaten Banjarnegara. Namun ditengah kritisnya lahan, Kabul bersama segelintir petani kentang setemat mulai bergerilya mencanangkan pertanian organik demi mendongkrak produksi kentang.

Fuente: http://www.jitunews.com/read/34449/inilah-yang-membuat-produksi-kentang-dieng-melorot


Te puede interesar